Sabtu, 05 Maret 2011

Bagaimana Bisa~

Malaaammmm.... Or should I say, Pagi semuanyaaaa :D

Currently, gw sedang menulis entry baru pada pukul 12.15 AM (menurut jam laptop) bersama kedua orang temen gw, Desi dan Nimas, di kosan baru gw di Gisiksari, Semarang. Dengan mengandalkan perut kenyang dan wi-fi gratis serta hari libur sabtu-minggu, gw akhirnya berinisiatif untuk menulisi kembali blog abal ini lagi. hehehehe.

Goyang pompom.

Berkenaan dengan judul entri kali ini, mungkin para pembaca tau lagunya band Kotak yang judulnya 'Masih Cinta'. Ada bagian yang bunyinya gini : "Bagaimana bisa, kamu lupakan yang tak mungkin dilupakan~" jujur aja, gw suka banget ama suaranya Tantri Kotak di bagian ini (errrr... itu ga salah kan liriknya ya? itu seinget gw aja -,- ). Pernah denger kan suaranya Tantri Kotak yang serek-serek berat basah itu? Keren abis.

Nah, gw pengen punya suara kaya gitu. Tapi, berhubung gw ditakdirkan untuk punya pita suara setipis tali beha, yang ada bukannya serek-serek basah berat, malah berat-nyaring gaje. Mungkin kalo diumpamakan bisa sama kaya suaranya Gita Gutawa kejepit pintu kulkas. Hem, ga begitu juga si, tapi... er... nyaris.

Salto dari lantai tiga.

Lanjut ke masalah lain yang terjadi sebelum usaha tragis gw untuk menyamakan suara dengan Tantri Kotak.

Gw seneng banget hari ini karena gw bisa mengulang bagaimana sensasi makan makanan berlemak pada tengah malam. Sebodo dengan LDL dan lemak jenuh, yang penting gw kenyang. Gw seharian baru makan sekali dengan sarapnya di Tembalang. Thanks to warung makan Ampera, nasi gratis anda sangat bermanfaat bagi manusia-manusia yang telat-makan-karena-kuliah-dan-tidak-bisa-bangun-pagi-untuk-sarapan seperti saya ini. Kenyang mampus, suer., dan enak abis. Rasanya catering pesawat bisa terancam kalah kalo tiba-tiba Ampera melebarkan bisnisnya ke katering pesawat.

Oke, ngaco. Benerin sekrup otak.

Beralih ke makanan tengah malam. Gw makan sate. SATE, woy!!! Enak abis. Sate satu set bersama lontong seharga 10 ribu rupiah membuat gw bergairah.

Snack tengah malam ini bermula saat gw merasa terlalu lapar saat jam menunjukkan pukul 11 malam. Gw udah terlalu capek buat nyalain motor dan jalan keluar kos. Niat bikin susu-pun datang menghampiri, tapi setelah perhitungan kalori cepat di otak, gw memperkirakan segelas susu hanya akan menentramkan hipotalamus gw dalam waktu singkat. Ga lebih dari sejam lah.

Hipotalamus gw yang galau tiba-tiba mendengar suara nyaring, "SATEEEEEE!!!"

Omigoat! Rasanya orkestra baru aja konser di depan kos gw.

Dengan semangat 45, gw teriak dari lantai 3, "ABAAAANNGG!!! BELI SATEEEE!!! BERENTI DISITU!!"

Akhirnya hipotalamus gw menunjukkan tanda kemenangan setelah ada jawaban cantik dari abang sate, "IYO!"

Gw, Nimas, dan Desi buru-buru turun buat menghampiri abang sate penyelamat perut sekarat itu. Setelah buka gembok, uhuuuiiialalabumbum, ada abang sate lagi manasin bara buat bakar sate. Tanpa pikir panjang, langsung lah pesen 3 bungkus.

Menunggu bentar, sate idaman pun jadi dengan aduhai dan kita pun makan dengan aduhai. tanpa banyak bacot dan tanpa komentar apapun selain mengomentari satenya yang enak mampus.

Akhirnya, setelah saat-saat eksotis bersama sate ayam, gw mengakhirinya dengan susu milo anget. Uh, surga sedang berpihak pada gw.

Thank God, kenyang to the max :D

All settled, perut kenyang, kesampean minum susu, dan akhirnya sms-an lagi sama pacar gw. A nice deep sleep should be a perfect end of the day. Siap-siap besok mau nyuci-nyuci dan rapat bersama HMIG Undip.






Lovindy, over and out.

salam "Bagaimana bisa~"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar