Sabtu, 24 Desember 2011

He and Him

Siang hari, di rumah, di kamar...

Udah lama gue ga nongkrong senyaman ini di kamar gw sendiri. Okelah meskipun kamar gue masi ga begitu rapi, tapi setidaknya masi layak untuk menampung sesosok perempuan cantik didalamnya. Plis, jangan muntah, gue males bersihin.

Siang ini gue lagi berusaha mengasingkan diri dari dunia per-sosial-an. Gue sengaja menyerahkan si Natsume (baca: hape gue) ke kakak gue tercinta buat digunakan dan di-charge. Gw cuma lagi ga niat, ga niat bergosip atau mengobrol atau ngisengin orang (which mean jarang banget begini). Just wanna relax and enjoy my Dec 24th. Salah satunya adalah dengan mengedit-edit blog gue ini plus mengisinya dengan tulisan-tulisan baru.

There're so much things I wanna tell in this blog. Lately, gue banyak mengalami hal-hal baru dalam pengalaman love-life gue. Gue serba bingung dan serba berpikir. Gue mengira.....


Hey, wait a second! ada SuJu lagi nyanyi Mr. Simple!


KYAAAAAAAAAA!!!! *fangirling bentar* *Lagu pun habis*


Ehem! Sori, sampe mana tadi? Oh ya, "gue mengira...."


Gue mengira gue ga bakal mengalami hal yang seperti ini. This is beyond my wildest imagination. Tapi kata orang bijak: Nothing is impossible, jadilah gue manggut-manggut dan menerima kenyataan. Gue berada di tengah suatu kebingungan, or should I say, di tengah suatu pemikiran yang sedikit rumit. Gue berada di antara dua pilihan. Bukan, bukan diantara dua pilihan sendal yang cocok buat sendal mandi gue, tapi diantara dua cowok yang ada di kehidupan gue saat ini. Bukan berarti juga gue cuma berteman dengan dua orang cowok, tapi yang lebih ke-spotlight diantara teman-teman gue.

Mungkin ini yang disebut cinta segitiga atau bahasa gaulnya triangle love. Tapi menurut gue ga begitu, lebih tepat dibilang cinta-tiga-sudut-dimana-cuma-dua-sudut-yang-berhubungan. Kedua sudut yang gue maksud adalah gue dan pacar gue, di Beruang (nama samaran). Satu sudut lain adalah salah satu temen gue, sebut saja Bunga. Eh, cari yang kerenan dikit. Hemmm, sebut saja Musang.


Iye iyeee, gue tau gue ga pinter ngasi nama julukan. Udah deh terima aja, ribet amat -_-"


Nah, gue dan si Beruang udah jadian selama 10 bulan (bulan ini 11) secara LDR/ long distance relationship. We love each other and we care each other, and still continuing. Selama jadian, gue bahagia dan merasa dari dia-lah tulang rusuk yang digunakan untuk menciptakan gue. Gue ga pernah ngerasa sedih atau menyesal jadian sama dia, apalagi soal jarak semarang-depok yang terbentang dengan jumawa di depan kita. Dia dan gue sama-sama ga masalah soal itu. Banyak komunikasi yang bisa kita manfaatkan untuk mengalahkan si musuh bernama 'Jarak', apalagi sekarang ada internet. Kalo kata dongeng, kita hidup happily ever-after, bahagia dan saling percaya satu sama lain. Gue menemukan sosok seorang calon pendamping hidup dengan kehadiran si Beruang. Aura dia, meskipun dari jarak 600 Km, masih menghipnotis gue. See? How love can be this magical to me. Gue bisa semangat lagi dengan sms simpel dari dia yang isinya "Semangat ya sayang! :)" Jarang ada kata 'jenuh' terlontar dari mulut dia dan gue. Kita saling mengenal satu sama lain. Udah taulah jeleknya masing-masing. Pokoknya banyak temen gue yang ngiri dengan hubungan gue yang satu ini. Gue sendiripun sangat bersyukur dengan eksistensi si Beruang di kehidupan gue.

Tapi kata pepatah: Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin menerpa. Jarak mulai menunjukkan taringnya disini....

Kuliah gue saat ini sudah menduduki semester 3, dimana mata kuliahnya banyak yang bernada kedokteran. Parah abis. Meskipun gue ga ambil sks penuh/ 24, tapi otak gue capeknya kaya ambil segitu. Setiap weekend datang, gue selalu berkhayal si Beruang datang ke Semarang sambil menyambut gue dengan pelukan hangat. Gue semakin sering merasa kesepian, gue membutuhkan kehadiran si Beruang. Jarak yang tadinya gue sepelekan menjadi semakin ganas dan menggerogoti kepercayaan diri gue. Di lain pihak, si Beruang juga kangen sama gue. Dia ingin gue disana, saling nemenin. Gue pengen banget kesana, pengen tersenyum lebar dan melepas kangen. Pasti pada penasaran, berapa lama sih ga ketemu si Beruang? 3 bulan cuy, 4 bulan kalo Desember diitung. Mungkin menurut kalian angka itu masih terbilang kecil. Temans, gue juga sering berpikir begitu, dan menurut gue, angka itu gak kecil sama sekali. Semakin hari akan terasa semakin panjang kalo perasaan kangen itu diresapi.

Gue kangen, rindu, I miss him so much. And he does too.

Ditengah ke-kangenan gue ini, tiba-tiba muncul lah si Musang. Dia muncul dalam sesosok older brother. Well, not literally popped-up in front of my door, gw recognize dia karena dia termasuk eksis di semua angkatan, termasuk angkatan gue. Kita sering ngobrol di twitter, mulai dari masalah angkatan, sampe masalah yang rada berat dikit kaya HMIG. Nah, yang gue bingung, selama kita ngobrol itu, banyak berita-berita miring mengenai gue dan dia. Gosip awalnya begini: "eh eh, kok si mas Musang klo sama Vindy kok beda yah?"

Gue menaikan satu alis, "Beda gimane? sama aja ah, ke kalian juga ngobrol-ngobrol biasa kan?"

Prinsip gue, biarin lah anjing menggonggong, yang penting dia gak gigit gue dari belakang supaya gue gak jadiin dia sate. Terserah masyarakat kampus ngomong apa, kan yang temenan gue, bukan mereka, kenapa mereka yang ribut? Ga habis pikir gue. Saking kencengnya ni gosip, si Musang sampe minta maaf ke gue. Gue nanya, "maaf kenapa?"

Dia cuma jawab, "Aku ga ada maksud buat ngerusak hubungan orang. Aku ga sejahat itu kok."

Gue percaya, dan gue tetap temenan sama dia.

Semakin hari, gosip itu semakin hilang. Karena mereka juga ga dapet bukti apapun dari gue. Tapiiii, sodara-sodara tercinta, gue merasakan gelagat aneh dari si Musang. Dia semakin tanggap kalo gue ajak ngomong. Kasi perhatian yang menurut gue ga perlu. Gue bingung, gue ga mau sok tau dengan premonition gue. Tapi mau gak mau feeling gue berkata, "Vindy, si Musang suka sama kamu."

Damn! Gue bingung.

Semakin hari dia semakin baik sama gue. Menghibur gue saat gue lagi galau. Gue jadi takut, gue takut hal yang gue takutin bakal terjadi. Gue gak mau ada pengganti si Beruang.

Honestly, I don't feel any 'like-ness' or 'attractive-ity' to this Musang guy. Gue cuma menganggap dia sebagai older brother, and he knows it. Semua kebaikan yang dia berikan ke gue, gue anggap sebagai r
asa kasih seorang kakak terhadap adiknya.

Tapi, boy, premonition gue ga bisa dibohongi.

Inilah salah satu kemampuan (entah firasat belaka) gue buat merasakan perasaan orang terhadap gue. Sejenis maupun lawan jenis. Dan gue sudah tau gelagat seperti ini berarti satu hal: He likes me.

Damn it! Gue bingung bagaimana cara menyadarkan dia bahwa gue sudah memiliki pacar dan gw masih sangat sayang terhadap pacar gue?

Oleh karena itu di awal post gue bilang gue bingung dengan keadaan begini. Karena biasanya, gue lah yang ada di posisi si Musang. Then, karena gue gak mau menyakiti siapapun, gue pengen ngomong hal yang sebenernya ke dia, dan untuk memintanya berhenti mengejar gue. Please! I'm a healthy and normal girl, kalo gue ga siaga dan setan lagi lewat, gue mungkin akan melakukan hal tidak terpuji like cheating. Bukannya gue ga setia, tapi ini masalah setiap LDR dimana salah satu atau sepasang kekasih LDR mulai merasa kesepian dan membutuhkan seseorang untuk menemani. Karena ada 'Jarak', maka lonely-shit ini mulai menyerang sampai ke stadium 4. Gue sangat sangat sangat sangat tidak mau termakan penyakit itu sampai-sampai memutuskan hubungan dengan si Beruang.

I'm so in love with si Beruang, until I cry if I think about breaking-up and live entirely separated with him.

This is why I act suspicious about kindness from opposite sex. They often feel more than just a friend. Why??? I miss the time when good deed is really a pure kindness, not one of those flirt ways.


God, what should I do? What should I say?

Gue ga bisa begitu aja menjauh dari si Musang, I'm his friend. There is no ex-friend!

Semoga gue bisa memperlakukan si Musang dengan semestinya... dan gue juga masih bisa terus in relationship dengan si Beruang....

Sekian untuk cerita hari ini, semoga yang baca jangan ikut galau yah :)




Happy Christmas! :*